Image
January 17, 2020

KOFEIN

Pada Tahun 2020, Universitas Airlangga mengadakan acara KOFEIN, tepatnya oleh Fakultas Farmasi. Kofein memiliki berbagai bidang perlombaan yakni Olimpiade Farmasi, PCC dan CPSE. CPSE merupakan perlombaan Farmasi nasional yang diselenggarakan untuk mahasiswa farmasi se-Indonesia. Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Kadiri mencoba peruntungan dengan mengikuti perlombaan pada CPSE. Kofein diadakan pada tanggal 17-18 Januari 2020. Kami perwakilan tim yang beruntung untuk mengikuti lomba CPSE ini terdiri dari mahasiswa semester 5 dan 7. Kami terdiri dari dua tim. Tim pertama beranggotakan Uswatun Khasanah, Saskia, dan Wahyu Cahyono. Tim Kedua beranggotakan Khusnul khotimah, Maria Rosalia Sigo Koten dan Yasminatul Sakdiyah.

Kofein memiliki beberapa tahap yaitu Tahap seleksi, Perempat Final, Semi Final dan Final. Kami diwajibkan datang sehari sebelum diadakannya acara Kofein. Kami mengikuti kegiatan pembekalan untuk mendapatkan tata tertib perlombaan serta diskusi mengenai kriteria dan tatacara yang kemungkinan belum kami mengerti, dll. Kami mengikuti tahap pertama yakni tahap seleksi. Pada tahap seleksi ini dengan bangga dan percaya diri memakai almamater Universitas masuk dan menduduki tempat sesuai yang telah ditentukan oleh panitia Kofein. Pada tahap seleksi, peserta tim memperoleh satu soal yang dikerjakan bersama. Kami harus mengatur strategi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar agar bisa memperoleh nilai terbaik guna masuk ke tahap selanjutnya. Kami tidak mau menyesal dan kami berusaha. Kami berdiskusi, mengerjakan dan mengingat-ngingat ilmu yang telah diberikan kepada kami baik selama perkuliahan maupun saat bimbingan. Ada berbagai rasa saat menyelesaikan soal tahap pertama ini, entah rasa serius atau berpikir keras, pusing, mual yang tiba-tiba melanda, rasa ingin buang air kecil dan lainnya, tak lupa dalam keadaan serius ini kami selingi dengan beberapa candaan. Setelah kami berdiskusi dan mengecek ulang jawaban, tak terasa waktu telah berakhir. Kami keluar dari ruangan dan akan mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu Pharmajourney.

Pharmajourney ini merupakan syarat bagi tiap peserta agar bias mengikuti tahap kedua atau tahap perempatfinal. Tiap peserta dalam tim berpisah saat Pharmajourney. Ada yang mengunjungi PRODIA, RS Darmo dan RSUA. Satu orang hanya mengunjungi satu tempat, meskipun tempat tersebut berbeda-beda tentunya ini merupakan momen yang sangat bagus untuk mahasiswa. Kami mendapat berbagai ilmu, pengalaman dan teman baru sejawat farmasi. Tak terasa, hari mulai gelap dan penat pun muncul. Kami kembali ke asrama bersama rombongan. Mandi, bersiap dan berharap cemas mengenai hasil perjuangan kami saat tahap seleksi. Pukul 20.00 tepat pengumuman di update, dengan hati yang siap menerima hasil apapun itu. Kami memberanikan diri untuk melihat. Dan wahhh, kami melihat nama salah satu ketua tim perwakilan dari Universitas Kadiri. Salah satu tim berhasil masuk dalam 10 peringkat tertinggi. Hal ini tentunya membuat salah satu tim mampu masuk ke tahap perempat final. Perasaan kami membuncah, rasa senang, sedih, haru, grogi, demam panggung langsung muncul menjadi satu. Hal ini maklum bukan, karena lawan-lawan kami merupakan mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia seperti UI, UNAIR, UGM dll. Akan tetapi kami berhasil membuktikan bahwa kami bisa dan kami dapat lolos tahap pertama. Tak menyia-nyiakan waktu, kami pun bersemangat untuk menyiapkan beberapa hal dan berlatih untuk perlombaan saat tahap perempat final.

Pada perempat final, kami harus presentasi dihadapan juri dan beberapa mahasiswa dari Universitas lain. Saat tahap ini, kami sangat grogi sekaligus senang. Awalnya, kami mendengarkan beberapa tatacara serta berdiskusi yang kemudian dilanjutkan pada pengambilan nomor urut untuk melakukan presentasi. Tim yang di ketua i oleh Khusnul Khotimah mendapat giliran Nomor 7. Kami dan beberapa mahasiswa lain pun ditempatkan pada ruang isolasi untuk bersiap atau latihan dengan teman se tim. Kami tidak diperkenankan untuk melihat tim lain saat melakukan presentasi. Saat menunggu giliran kami, perasaan kami campur aduk, rasa grogi, minder, ingin buang air kecil dan tangan pun tiba-tiba terasa dingin. Giliran kami pun tiba, kami masuk ke ruang presentasi dan melakukan presentasi. Kami berusaha menutupi rasa grogi dan memberikan persembahan terbaik kami. Setelah itu kami ditempatkan pada ruang karantina beserta peserta lain yang sudah melakukan presentasi. Hingga urutan terakhir, kami pun dipersilakan ishoma dan menunggu pengumuman. Namun, kami belum beruntung karena kami belum bisa masuk ke tahap semifinal. Tapi taka pa ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami bak memperoleh suatu harta berlian. Kami pun bisa melihat proses semifinal atau tahap cerdas cermat. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.